Pamer Bikin Burger, Salt Bae Dihujat Tak Bisa Masak – Fenomena chef selebriti semakin mendominasi dunia kuliner, dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Nusret Gökçe, lebih dikenal dengan julukan Salt Bae. Ia terkenal karena gaya uniknya dalam menaburkan garam di atas makanan dengan cara yang menawan. Namun, di balik kesuksesannya, baru-baru ini ia menjadi sorotan netizen setelah mengunggah video dirinya membuat burger. Meskipun video tersebut mendapat sorotan positif dari beberapa penggemar, banyak juga netizen yang menghujat dan mempertanyakan kemampuan memasaknya. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai kontroversi seputar Salt Bae, teknik memasaknya, dan dampak dari tindakan pamer yang dilakukannya.

1. Profil Singkat Salt Bae

Nusret Gökçe, seorang koki yang berasal dari Turki, mulai dikenal luas setelah video viralnya menunjukkan cara uniknya menaburkan garam di atas steak. Keterampilan dan gaya pamer yang flamboyannya membuatnya menjadi idola baru di kalangan pecinta kuliner. Ia membuka beberapa restoran bernama Nusr-Et di berbagai negara, termasuk di Dubai, New York, dan Miami, yang menawarkan pengalaman bersantap mewah dengan harga yang selangit. Namun, tidak sedikit pula yang meragukan kualitas masakannya jika hanya mengandalkan penampilan dan gimmick semata.

Salt Bae tidak hanya dikenal karena kemampuannya dalam memasak, tetapi juga karena bagaimana ia memanfaatkan media sosial untuk membangun citra mereknya. Dengan jutaan pengikut di Instagram dan platform media sosial lainnya, setiap unggahannya selalu berhasil menarik perhatian publik. Tetapi, kesenangan ini tidak datang tanpa kritik. Banyak yang mengatakan bahwa ia lebih terkenal karena citranya daripada kemampuan memasak yang sebenarnya. Hal ini mencuat ketika ia mengunggah konten pembuatan burger yang dianggap tidak memenuhi standar kuliner yang diharapkan banyak orang.

2. Kontroversi Pembuatan Burger oleh Salt Bae

Video pembuatan burger yang diunggah Salt Bae memicu berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang mengharapkan ia dapat menunjukkan keahlian memasak yang lebih baik, mengingat reputasinya sebagai chef terkenal. Namun, saat video tersebut ditonton, beberapa penonton merasa bahwa teknik memasak yang ditampilkan tidak mencerminkan keahlian seorang profesional. Beberapa berkomentar bahwa burger tersebut terlihat kurang menarik dan tidak layak disajikan di restoran kelas atas.

Kritik ini memperlihatkan dua sisi dari fenomena chef selebriti. Di satu sisi, kehadiran mereka dapat memperkenalkan masakan tradisional kepada khalayak yang lebih luas. Di sisi lain, jika tidak didukung oleh kemampuan dan pengetahuan yang solid, mereka berisiko menjadi objek ejekan. Dalam dunia kuliner yang sangat kompetitif, reputasi adalah segala-galanya. Pameran keterampilan yang tidak sesuai dengan harapan publik dapat berujung pada penilaian negatif yang merusak citra.

Lebih jauh lagi, banyak yang menunjukkan bahwa pembuatan burger bukanlah sesuatu yang rumit, dan seharusnya seorang chef seperti Salt Bae dapat melakukannya dengan lebih baik. Ini menyiratkan bahwa publik memiliki ekspektasi tinggi terhadap chef yang sudah mendapat banyak perhatian. Ketika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, reaksi negatif pun muncul. Dalam konteks ini, Salt Bae menjadi simbol dari pergeseran paradigma dalam dunia kuliner, di mana penampilan kadang lebih diperhatikan daripada kualitas.

3. Respon Publik dan Media Sosial

Setelah video pembuatan burger itu viral, respons publik di media sosial pun beragam. Beberapa penggemar masih mendukung Salt Bae, berpendapat bahwa setiap orang memiliki gaya memasaknya masing-masing, dan tidak semua orang perlu memenuhi standar tertentu. Namun, suara kritis terhadapnya jauh lebih menggema. Banyak netizen yang menuntut agar Salt Bae tidak hanya mengandalkan gimmick, melainkan juga menunjukkan kemampuan memasaknya yang sebenarnya.

Diskusi yang terjadi di media sosial mencerminkan sebuah fenomena yang lebih besar dalam dunia kuliner. Di era digital sekarang ini, siapapun dapat menjadi viral, dan itu tak terkecuali chef. Namun, mudahnya seseorang menjadi terkenal di media sosial sering kali tidak sejalan dengan kualitas kerja mereka. Banyak chef yang benar-benar memiliki keahlian mempertanyakan validitas dari kesuksesan yang didapat oleh Salt Bae, yang dinilai tidak melalui proses pelatihan yang layak.

Bahkan, beberapa chef terkenal lainnya juga ikut berkomentar. Mereka menunjukkan bahwa dunia kuliner seharusnya dihargai lebih dari sekedar penampilan. Seseorang harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk dapat menyajikan hidangan berkualitas. Kontroversi ini membuka diskusi tentang apa yang seharusnya menjadi tolak ukur keberhasilan seorang chef di era digital: apakah itu penampilan, teknik, atau pengalaman kuliner yang nyata?

4. Pengaruh Terhadap Karir Salt Bae

Kontroversi ini tentu memberikan dampak bagi karir Salt Bae. Meskipun ia masih memiliki banyak penggemar dan restoran yang ramai pengunjung, penilaian negatif tersebut bisa menjadi penghalang dalam perkembangan karirnya. Publik yang mulai skeptis terhadap kemampuan memasaknya dapat berpotensi mempengaruhi reputasi dan bisnisnya di masa depan. Terlebih lagi, di dunia kuliner, reputasi adalah aset yang sangat berharga.

Menanggapi berbagai kritik, ada kemungkinan Salt Bae akan mencoba untuk memperbaiki citranya dengan menunjukkan lebih banyak proses memasak yang berkualitas dalam konten media sosialnya. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan penggemar dan pelanggan yang telah mendukungnya selama ini. Di samping itu, ia juga perlu berupaya untuk menunjukkan bahwa di balik gimmick yang mengundang tawa, ada keterampilan memasak yang solid.

Krisis ini juga dapat menjadi pelajaran bagi chef selebriti lainnya. Di era informasi yang cepat ini, penting bagi mereka untuk memiliki keahlian yang mendukung citra yang mereka bangun. Hanya dengan mengandalkan penampilan tanpa didukung kemampuan yang nyata, bisa berujung pada penilaian negatif yang merugikan. Bagi Salt Bae, perjalanan ke depan mungkin akan lebih menantang, tetapi juga menawarkan kesempatan untuk menunjukkan bahwa ia lebih dari sekedar gimmick.

 

Baca juga Artikel ; Kuliner Ayam Goreng Dimemarkan dan Diaduk dengan Sambal